PUISI
Mau post puisi dari para followers @nulisbuku
=> Hanya sampai mata tak kunjung peluk. Hanya sampai angin, tak nyata juga. Kata-kataku karam, wajahmu tak juga buram.
=> Ah dermagaku, mengapa kau kabuti jalan untuk berlabu.
=> Bicara dosa adalah jika aku dan kamu bertemu.
=> Dengan segenap diri berbalut rindu, kunanti setiap malam datang dalam rupa persis pelukmu yang paling erat.
=> Malam... titip salam untuk yang tak lagi jadi kekasih.
=> Tak perlu banyak langkah untuk sekedar bertemu, hanya pejamkan mata aku di situ. Dibalik kelopak mata mu.
=> Kenanganmu kadarluarsa, dan aku malah susah menyusun kata.
=> Merindumu itu serupa mengulum bibir senja, meneduhkan.
=> Maka cerita cinta kita menjadi puing-puing di negri antah berantah.
=> Cintaku seperti kilat menyambar-nyambar, tapi kau hanya bisa mendengar gunturnya saja.
=> Pencuri hati adalah kejahatan sejati.
=> Aku tidak pernah memintanya jatuh, tapi mata ini tak kuat menahannya.
=> Jika rumah itu bukan kau kau lagi, mungkin aku memilih tak tahu jalan.
=> Kesalahanku hanya dua, yaitu mengenalmu dan "harus" melupakanmu.
=> Hanya sampai mata tak kunjung peluk. Hanya sampai angin, tak nyata juga. Kata-kataku karam, wajahmu tak juga buram.
=> Ah dermagaku, mengapa kau kabuti jalan untuk berlabu.
=> Bicara dosa adalah jika aku dan kamu bertemu.
=> Dengan segenap diri berbalut rindu, kunanti setiap malam datang dalam rupa persis pelukmu yang paling erat.
=> Malam... titip salam untuk yang tak lagi jadi kekasih.
=> Tak perlu banyak langkah untuk sekedar bertemu, hanya pejamkan mata aku di situ. Dibalik kelopak mata mu.
=> Ku pemuja malam, karena hanya dalam gelap ku bisa berpura-pura memilikimu sesaat.
=> Kenanganmu kadarluarsa, dan aku malah susah menyusun kata.
=> Merindumu itu serupa mengulum bibir senja, meneduhkan.
=> Maka cerita cinta kita menjadi puing-puing di negri antah berantah.
=> Cintaku seperti kilat menyambar-nyambar, tapi kau hanya bisa mendengar gunturnya saja.
=> Pencuri hati adalah kejahatan sejati.
=> Aku tidak pernah memintanya jatuh, tapi mata ini tak kuat menahannya.
=> Jika rumah itu bukan kau kau lagi, mungkin aku memilih tak tahu jalan.
=> Kesalahanku hanya dua, yaitu mengenalmu dan "harus" melupakanmu.
0 Response to "PUISI"
Posting Komentar